Beranda | Artikel
Fadhilah Akhlak yang Baik
Minggu, 21 Januari 2024

FADHAIL AKHLAK

 Fadhilah akhlak yang Baik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman memuji Nabi-Nya :

قال الله تعالى مثنياً على رسوله- صلى الله عليه وسلم-: وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ  [القلم/4]

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung“. [Al-Qalam/68:4]

Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال: لم يكن النبي- صلى الله عليه وسلم- فاحشاً، ولا متفحشاً، وكان يقول: «إنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنُكُمْ أَخْلاقاً». متفق عليه

Dari Abdullah bin `Amru Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah orang yang suka mengucapkan kata kotor, atau sengaja mengucapkan kata kotor, bahkan beliau bersabda: “Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” Muttafaq ’alaih. [1]

Fadhilah Ilmu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قال الله تعالى: يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ  [المجادلة/11]

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“. [Al Mujadilah/: 11]

Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عن معاوية رضي الله عنه قال: سمعت النبي- صلى الله عليه وسلم- يقول: «مَنْ يُرِدِ الله بِهِ خَيْراً يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ، وَالله يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ الله لا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ». متفق

Dari Mu’awiyah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah suatu kebikan, Allah memberinya pemahaman dalam agama, saya hanyalah pembagi dan Allahlah yang memberi, dan akan senantiasa ada segolongan umatku yang menegakkan agama Allah, tegar menghadapi orang yang berbeda dengan mereka hingga datangnya hari kiamat”. Muttafaq ’alaih.[2]

Fadhilah Bersabar.
Islam sangat menganjurkan pemeluknya bersifat sabar dengan segala bentuknya:

    1. Sabar dalam melakukan ketaatan hingga dia melaksanakannya.
    2. Sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan maksiat.
    3. Sabar dalam menerima takdir Allah .

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قال الله تعالى: وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ  [البقرة/ 155- 157]

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” [3] Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al Baqarah/2: 155 – 157]

Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه-وفيه- أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ الله، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيراً وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ». متفق عليه.

Dari Abu Said Al Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “.. dan barangsiapa yang melatih dirinya untuk bersabar, maka Allah akan memberikan dia kesabaran, tidaklah seseorang  diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas selain kesabaran”. Muttafaq ’alaih. [4]

Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ». متفق عليه

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukanlah orang yang kuat karena –keahliannya—bergulat, orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah”. Muttafaq ’alaih. [5]

Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: سمعت النبي- صلى الله عليه وسلم- يقول: «إنَّ الله قَالَ: إذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِي بِحَبِيْبَتَيْهِ فَصَبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الجَنَّةَ». يُرِيدُ عَيْنَيْهِ. أخرجه البخاري

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman (hadist Qudsi)  “Bila Aku memberi cobaan kepada hamba-Ku dengan kedua yang dicintainya (kedua matanya) dan dia tetap sabar, maka Aku ganti kedua yang dicintinya (kedua matanya) dengan Surga.” HR. Bukhari. [6]

Fadhilah berlaku Jujur

[Disalin dariمختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote

[1] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :3559 dan  Muslim no hadist: 2321.
[2] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :71 dan  Muslim no hadist: 1037.
[3] Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.
[4] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :1469 dan  Muslim no hadist: 1053.
[5] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6114 dan  Muslim no hadist: 2609.
[6] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :5653.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/96567-fadhilah-akhlak-yang-baik-2.html